Dalam dunia logistik dan distribusi, efisiensi pengiriman tidak hanya ditentukan oleh kecepatan dan biaya, tetapi juga oleh ketepatan dalam menghitung dimensi pengiriman pallet. Kesalahan dalam perhitungan dapat berdampak pada kelebihan biaya pengiriman, kerusakan barang, hingga keterlambatan pengiriman yang merugikan pihak pengirim dan penerima.
Daftar Isi

Sebagai pelaku industri B2B yang terbiasa menangani volume besar pengiriman barang, memahami cara menghitung dimensi pallet bukan hanya sekadar tugas teknis, tetapi menjadi strategi efisiensi operasional yang krusial.
Mengapa Dimensi Pengiriman Pallet Harus Dihitung dengan Tepat?
✅ Menghindari biaya tambahan dari penyedia logistik
✅ Mengoptimalkan kapasitas truk, kontainer, atau ruang gudang
✅ Meningkatkan keamanan dan stabilitas pengiriman
✅ Memenuhi standar logistik internasional
Dengan menghitung dimensi secara akurat, perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi logistik tanpa mengorbankan keamanan barang selama pengiriman.
Komponen Utama dalam Perhitungan Dimensi Pengiriman
Untuk menghitung dimensi pengiriman pallet, berikut komponen yang harus diperhatikan:
1. Panjang, Lebar, dan Tinggi Total (cm/m)
Dimensi fisik dari pallet beserta barang di atasnya. Perhitungan harus mencakup:
- Panjang dan lebar pallet (biasanya: 100 x 120 cm atau 110 x 110 cm)
- Tinggi total: mulai dari dasar pallet hingga titik tertinggi barang
📌 Contoh:
Jika pallet berukuran 100 x 120 cm dan tinggi barang mencapai 80 cm, maka dimensi total:
100 x 120 x 80 cm
2. Volume (CBM – Cubic Meter)
Digunakan untuk perhitungan freight cost pada pengiriman laut atau udara.
Rumus:
textSalinEditPanjang (m) x Lebar (m) x Tinggi (m) = Volume (CBM)
📌 Contoh:
Pallet 1,2 m x 1 m x 0,8 m = 0,96 CBM
3. Dimensi Berat Volume (Dimensional Weight)
Untuk pengiriman udara dan ekspedisi, perhitungan biaya didasarkan pada berat volume, bukan hanya berat aktual.
Rumus umum ekspedisi udara:
textSalinEdit(Panjang x Lebar x Tinggi dalam cm) / 6000
📌 Contoh:
100 x 120 x 80 cm = 960.000 / 6000 = 160 kg dimensi
Jika berat aktual barang hanya 110 kg, maka biaya pengiriman akan dikenakan berdasarkan berat volume (160 kg).
4. Load Distribution dan Center of Gravity
Dalam praktik industri, perlu dipastikan bahwa berat barang tersebar merata pada permukaan pallet, dan titik berat (center of gravity) berada di tengah agar tidak menyebabkan ketidakseimbangan saat pengangkutan.
Tips Praktis Menghitung Dimensi Pallet Secara Efisien
✅ Gunakan Pallet Standar
Menggunakan pallet standar industri (misalnya: 110 x 110 cm atau 120 x 100 cm) akan memudahkan proses stacking dan perhitungan logistik.
✅ Pastikan Pengukuran Barang di Posisi Terakhir
Ukur barang setelah dikemas dan diletakkan di atas pallet, karena kemasan dapat menambah dimensi aktual.
✅ Gunakan Alat Ukur Digital
Untuk hasil yang lebih presisi, gunakan laser distance meter atau dimensi scanner otomatis jika tersedia.
Studi Kasus: Simulasi Perhitungan Dimensi untuk Ekspor
Situasi:
Sebuah perusahaan akan mengirimkan produk makanan ringan menggunakan pallet plastik ukuran 110 x 110 cm, dengan tinggi barang 90 cm dan berat aktual 200 kg.
Langkah-langkah:
- Ukur dimensi total: 110 x 110 x 90 cm
- Konversi ke meter: 1,1 x 1,1 x 0,9 m = 1,089 CBM
- Hitung berat volume: (110 x 110 x 90) / 6000 = 181,5 kg
- Berat dikenakan = 200 kg (berat aktual lebih tinggi)
Dengan perhitungan ini, perusahaan bisa menyesuaikan pengemasan atau memilih pallet berbeda agar lebih efisien dari sisi biaya.
Kesimpulan
Menghitung dimensi pengiriman pallet secara akurat bukan hanya soal angka, tetapi juga menyangkut pengendalian biaya, pengamanan produk, dan kepatuhan terhadap standar logistik. Pelaku industri yang memahami teknik ini akan mendapatkan keuntungan kompetitif dalam proses pengiriman, baik domestik maupun ekspor.
Dengan menerapkan prinsip perhitungan yang tepat dan memahami konteks logistik, Anda tidak hanya menjaga keamanan barang, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh.