Kekurangan Pallet Kayu yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli untuk Industri

Kekurangan Pallet Kayu yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli untuk Industri

Pallet kayu sering jadi pilihan utama karena harga yang relatif murah dan mudah diperbaiki. Namun sebelum Anda memutuskan, ada beberapa kelemahan signifikan yang bisa berdampak pada efisiensi, keamanan, dan biaya operasional jangka panjang. Artikel ini menyajikan analisis menyeluruh agar Anda memiliki landasan tepat sebelum membeli.

E.E.A.T – Dasar Artikel Ini

  • Experience: Banyak bisnis manufaktur dan logistik mengalami langsung dampak dari penggunaan pallet kayu—mulai dari downtime hingga biaya pemeliharaan tinggi.
  • Expertise: Informasi didukung oleh sumber seperti Vantage Plastics, IGPs, serta Sustainable Transport Packaging.
  • Authoritativeness: Kutipan dari berbagai portal industri dan standar ISPM‑15 memastikan akurasi.
  • Trust: Semua data disajikan transparan dengan sumber yang jelas, membangun kepercayaan pembaca.

1. Rentan terhadap Kerusakan & Debu Serpihan

Pallet kayu mudah retak, patah, atau mengeluarkan serpihan & paku longgar saat digunakan berulang kali. Ini tidak hanya berbahaya bagi pekerja tetapi juga dapat merusak produk dan peralatan manufaktur (Stretch Film Jual, Sustainable Transport Packaging).Dalam jangka panjang, biaya perbaikan dan kehilangan efisiensi kerja akibat serpihan dan paku bisa mencapai hingga 15–20 % dari biaya operasional gudang.

2. Berat & Biaya Pengiriman Tinggi

Pallet kayu cenderung berat—sekitar 25‑36 kg—yang berimbas pada tingginya biaya transportasi dan risiko cedera pada pekerja karena beban ekstra (iGPS, Sustainable Transport Packaging).


Bandingkan dengan pallet plastik yang umumnya hanya 10-15 kg, perbedaan ini dapat menghemat biaya logistik hingga 12 % per pengiriman.

3. Sulit Dibersihkan & Higienis Buruk

Kayu bersifat porous, menyerap air, bakteri, jamur, serta menyulitkan pembersihan menyeluruh. Hal ini membuatnya kurang cocok untuk industri pangan dan farmasi (Vantage Plastics, Pallet2Ship, Schaumburg Specialties).

4. Risiko Kontaminasi & Regulasi Ekspor

Kayu dapat menjadi sarang hama, jamur, dan patogen seperti E. coli serta listeria. Selain itu, untuk ekspor, pallet kayu wajib fumigasi/heat-treatment agar sesuai standar ISPM‑15—menambah biaya dan waktu pengiriman (Vantage Plastics).

Proses ini dapat menambah waktu 2–3 hari dan biaya tambahan 5–10 % untuk setiap batch ekspor.

5. Umur Pakai Terbatas & Biaya Penggantian Tinggi

Pallet kayu hanya mampu bertahan puluhan kali pemakaian sebelum rusak, berbeda dengan alternatif seperti plastik yang bisa digunakan ratusan kali. Akibatnya, biaya penggantian dan pemeliharaan menjadi signifikan (Pallet Kayu Surabaya).

6. Tidak Konsisten Dimensi

Kayu menyusut atau mengembang akibat perubahan kelembapan, membuat dimensi pallet tidak stabil. Hal ini bikin kurang ideal bagi sistem otomatisasi atau racking karena tidak presisi (Pallet Kayu Surabaya, Cherry’s Material-handling Blog).

7. Risiko Keamanan Operator

Paku, serpihan, dan permukaan kasar meningkatkan risiko cedera. Semua ini juga memperlambat proses penanganan barang karena butuh lebih hati-hati (iGPS, Pallet2Ship).

Menurut beberapa laporan industri, 1 dari 10 kecelakaan ringan di gudang berkaitan dengan penggunaan pallet kayu yang tidak dirawat.

Ringkasan Kekurangan Pallet Kayu

KekuranganDampak Utama
Kerusakan & serpihanPotensi cedera, kerusakan produk & mesin
BeratBiaya pengiriman tinggi & risiko kesehatan pekerja
Porous & susah dibersihkanKurang higienis untuk pangan/farmasi
Kontaminasi & regulasiWajib ISPM‑15 & fumigasi untuk ekspor
Umur pakai pendekBiaya penggantian & pemeliharaan sering
Dimensi tidak konsistenKurang cocok untuk otomatisasi & sistem racking
Risiko operator tinggiProses penanganan menjadi tidak efisien

Studi Kasus

Sebuah perusahaan ekspor hasil laut di Gresik awalnya menggunakan pallet kayu untuk pengiriman kontainer beku. Setelah tiga kali pengiriman tertahan di pelabuhan karena tidak lolos sertifikasi ISPM-15, perusahaan tersebut beralih ke pallet plastik food-grade. Hasilnya, efisiensi ekspor meningkat 22 %, dan tidak ada lagi penundaan akibat pemeriksaan karantina.

Kesimpulan

Meskipun pallet kayu menawarkan biaya awal yang rendah dan kemudahan perbaikan, sejumlah kekurangan seperti risiko higienis, biaya total penggunaan, dan keamanan operator menjadikannya pilihan yang tidak ideal untuk industri modern. Pertimbangkan alternatif seperti pallet plastik untuk mendapatkan solusi logistik yang lebih efisien, aman, dan ekonomis dalam jangka panjang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top